APRESIASI
SASTRA (PUISI) ANGKATAN 45
Judul Puisi : “ DO’A”
Pengarang : Khairil Anwar
Cetakan : 13 November 1943
I.
Permukaan
DOA Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Pengarang ( Khairil Anwar)
II.
Isi.
Puisi Do’a memiliki kekuatan pesan religi yang
cukup kental, lirik liriknya secara jelas dan transparan, memberikan pesan
spiritual kepada makhluk tuhan untuk menjadikan Tuhan sebagai muara akhir
segenap persoalan hidup. Chairil Anwar menegaskan bahwa tak ada solusi lain
dalam hidup ini selain mengembalikan segala macam permasalahan kehidupan kepada
sang pemilik kehidupan itu sendiri.
Manusia kerap lelah dalam menjalani hidup dengan
segunung permasalahan, hingga terkadang manusia tersebut gagal menjadi seorang
makhluk yg hidup bahagia dimuka bumi. Segalanya terpulang kepada Tuhan, Tak ada
gunanya segenap apa yg kita miliki jika kita melupakan Tuhan.
Pesan yg disampaikan oleh Khairil Anwar dalam
puisi Do’a diantaranya pada kata kata Tuhanku/aku hilang bentuk/ remuk.
Kemudian Tuhanku dipintumu dalam mengetuk /aku tidak basa berpaling.
Aspek
penyajian
Puisi Do’a karya Khairil Anwar disajikan sebagai
bentuk puisi lugas, religi,yg cukup transparan. Bahasanya jelas,dan tidak sublim
siapapun akan mudah memahami. Tak membutuhkan analisis metafor yg bersifat multi interpretasi terlalu tinggi
.Puisi ini dapat ditafsirkan oleh siapa saja, bahkan oleh anak Sekolah Dasar
sekalipun. Agaknya Khairil Anwar menjadikan pesan sebagai muatan utama, dan dengan
sadar mengedepankan tujuan yg mulia dalam menulisnya.Banyak pesan yg penting yg
disampaikan kepada para pembaca untuk lebih
memahami apresiasi penulisan puisi.
Amanat : menjadi hamba yang terus mengingat
Tuhan dimanapun dan dalam keadaan apapun
UnsurIntrinsik:
* Tema : keTuhanan
* Perasaan : berserah diri kepada Tuhan
* Setting : dalam suasana sunyi
* Penokohan : kata ganti aku orang pertama
* Majas : Personifikasi
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Unsur Ekstrinsik
Dalam puisi Do’a dapat terlihat sekali mengandung nilai spiritual yang tinggi. Puisi ini ditujukan kepada pemeluk teguh yang tidak lain adalah orang yang berkeyakinan akan kebesaran Tuhannya. Seorang hamba yang selalu mengingat Tuhannya, selalu berharap akan rahmat dari Tuhannya dan mengungkapkan pertemuan ke jalan Tuhan. Puisi ini menggambarkan perasaan seorang hamba yang penuh penyerahan kepada Tuhannya. Dalam pernyataannya yang tersuram sekalipun seperti kalimat terakhir tetap mencerminkan rasa hampa namun juga rasa syukur yang takdiakui.
Dalam pengolahan kata bersifat ambiguis, karena pemakaian bahasanya multimakna (bermakna ganda) Seperti dalam kalimat “mengembara di negeri asing” yang menggambarkan suasana sunyi, kabur, tidak jelas, bingung, dsb.
* Tema : keTuhanan
* Perasaan : berserah diri kepada Tuhan
* Setting : dalam suasana sunyi
* Penokohan : kata ganti aku orang pertama
* Majas : Personifikasi
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Unsur Ekstrinsik
Dalam puisi Do’a dapat terlihat sekali mengandung nilai spiritual yang tinggi. Puisi ini ditujukan kepada pemeluk teguh yang tidak lain adalah orang yang berkeyakinan akan kebesaran Tuhannya. Seorang hamba yang selalu mengingat Tuhannya, selalu berharap akan rahmat dari Tuhannya dan mengungkapkan pertemuan ke jalan Tuhan. Puisi ini menggambarkan perasaan seorang hamba yang penuh penyerahan kepada Tuhannya. Dalam pernyataannya yang tersuram sekalipun seperti kalimat terakhir tetap mencerminkan rasa hampa namun juga rasa syukur yang takdiakui.
Dalam pengolahan kata bersifat ambiguis, karena pemakaian bahasanya multimakna (bermakna ganda) Seperti dalam kalimat “mengembara di negeri asing” yang menggambarkan suasana sunyi, kabur, tidak jelas, bingung, dsb.
III.
Penutup
Aplikasi pembelajaran di kelas
Karena puisi Do’a karya Khairil Anwar ini
memberikan pesan spiritual, religi sangat kuat, alas an ini dapat menjasi
landasan nilai edukasi untuk dijadikan sebagai bahan ajar kurikulum Bahasa
Indonesia di lembaga formal. Para siswa perlu dikenalkan nilai nilai moral
puisi, keindahan, estetika yg menarik. Puisi bukan sekedar coretan yg tak
berguna, orang yg sedang dilanda banyak masalah. Menulis puisi tak harus dalam
kondisi memiliki tekanan batin.
Respon/ tanggapan terhadap puisi
Puisi ini kita temukan saat mempelajari pelajaran
bahasa Indonesia semenjak sekolah dasar .Begitu kuat pesan moral yg ada pada
puisi ini. Puisi ini salah satu judul puisi yg cukup terkenal sehingga banyak
menjadi rujukan pesan moral dalam setiap kajian karya sastra.
Puisi angkatan 45 memberi spirit energy
perjuangan yg cukup kental kepada putra putri bangsa , maka tidak salah jika
sebagian besar puisi karya Khairil Anwar ini dimasukan ke dalam materi
Pendidikan Kurikulum formal tanah air.
Dilagukan oleh komposer malaysia (Allahyarham Zubir Ali) melalui bandnya Harmoni.
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=9MZkGEWc3eg