MODEL PEMBELAJARAN TERSARANG
The Nested Model (Model
Tersarang)
Model Sarang (Nested)
adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran
yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi.
Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan
keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan
keterpaduan beberapa aspek, kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan
lain. Model ini dapat digunakan bila guru mempunyai tujuan selain menanamkan
konsep suatu materi tetapi juga aspek keterampilan lainnya menjadi suatu
kesatuan. Dengan menggabungkan atau merangkaikan kemampuan-kemampuan tertentu
pada ketiga cakupan tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep-konsep
dan sikap melalui aktivitas yang telah terstruktur.
Dapat juga diartikan model pembelajaran yang
mengintegrasikan kurikulum dalam satu disiplin ilmu dengan memfokuskan pada
sejumlah keterampilan yang ingin dilatihkan oleh guru kepada siswanya. Pencapaian
pembelajaran model ini meliputi ketrampilan berpikir(thinking skill),sosial
(social skill) dan ketrampilan organisasi (organizing skill)
Kurikulum model tersarang masih bersifat terpisah
antar mata plajaran tetapi setiap mata pelajaran mempunyai target yang bersifat
keterampilan ganda(multiple skill). Pada satu mata pelajaran bisa memuat target
keterampilan berpikir,social,ketrampilan penguasaan konsep standar,dan
keterampilan mengorganisasi grafik atau diagram,
Forgarty (2002) mengibaratkan kurikulum model
tersarang dengan teropong tiga dimensi. Teropong ini digunakan untuk melihat
sebuah objek dengan banyak dimensi . Begitu pula model tersarang pada satu mata
pelajaran, topik ,atau unit dapat dimasukan aneka dimensi keterampilan.Kurikulum
model seperti ini seperti ini membuat sebuah mata pelajaran kaya akan
pengalaman belajar tetapi karena masih bertumpu pada mata pelajaran yang
bersifat terpisah akan terjadi kebingungan karena banyaknya tugas yang
dibebankan pada siswa .
Forgarty(2002) menjelaskan cara mendesain
kurikulum model ini sebagai berikut: Berbekal standar isi yang berupa topic
atau unit yang menjadi target pembelajaran ,guru mengembangkanya lebih lanjut
dengan menambahkan sekurang kurangnya dua lingkaran luar. Jadi dengan sebuah
standar isi yang berupa topic atau unit, guru menggunakan mata pelajaran
sebagai bingkai untuksejumlah keterampilan konsep ,dan sikap.
Contoh :
1.
Penerapan materi
system peredaran darah, siswa tidak hanya ditargetkan untuk memahami fakta
system peredaran darah tetapi juga ditargetkan peningkatkan ketrampilan
berpikir melalui pemahaman “sebab
akibat”, ketrampilan social melalui “pembelajaran kooperatif ”,ketrampilan
mengorganisasi diagram melalui ”pembuatan diagram peredaran darah”
2.
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat aspek
membaca, menulis, berbicara, menyimak. Keempat aspek tersebut menjadi satu
keterpaduan yang menghasilkan ketrampilan berbahasa.
3. Jika misalkan, kita mempunyai
tiga golongan pemuda yang dikelompokkan berdasarkan kekuatan fisiknya. Ketiga golongan itu kita
sebut saja golongan lemah, sedang, kuat.
Dari tiap golongan pemuda ini
kita bentuk dua tim sehingga dengan demikian terdapat enam tim, 2 tim golongan
lemah, 2 tim golongan sedang, dan 2 tim kuat. Golongan Tim yang kita bentuk
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dalam menyelesaikan suatu tugas. Tidak
mungkin tim1 dari golongan lemah berpindah kegolongan sedang atau terjadi
persilangan lainnya. Sebab, tim1 golongan lemah akan tetap berada dalam
golongan tersebut, begitu pula tim lainnya.Oleh karena itu…tim disebut
tersarang dalam golongan.lemah, kuat, sedang
Kelebihan/keunggulan model sarang antara
lain :
1.
Kemampuan siswa
lebih diperkaya lagi karena selain memperdalam materi juga aspek keterampilan
seperti berfikir dan mengorganisasi. Setiap mata pelajaran mempunyai dimensi
ganda yang berguna kelak untuk kehidupan siswa mendatang.
2.
Guru bias memadukan beberapa ketrampilan sekali gus
dalam pembelajaran satu mata pelajaran
3.
Guru dapat memberikan perhatian pada berbagai bidang
penting dalam satu waktu sehingga tidak memerlukan penambahan waktu, dan bisa
memadukan kurikulum secara luas.
Kekurangan/Kelemahan model ini :
1.
Dalam hal
perencanaan, jika dilakukan secara tergesa-gesa dan kurang cermat maka
penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dapat mengacaukan pola
pikir siswa. Pada mulanya tujuan utama pengajaran adalah penekanan pada materi,
tetapi akhirnya bergeser prioritasnya pada keterampilan.
2.
Jika tanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa
ketrampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran akan berdampak pada
siswa ketika prioritas pelajaran menjadi kabur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar